Rabu, 18 Mei 2011

Raden Antasena

Antasena adalah putra bungsu Bimasena atau Wrekodara, yaitu Pandawa nomor dua. Ia lahir dari seorang ibu bernama Dewi Urangayu putri Batara Mintuna. Bima meninggalkan Urangayu dalam keadaan mengandung ketika ia harus kembali ke negeri Amarta.
Antasena lahir dan dibesarkan dalam naungan ibu dan kakeknya. Setelah dewasa ia berangkat menuju Kerajaan Amarta untuk menemui ayah kandungnya. Namun saat itu Bima dan saudara-saudaranya sedang disekap oleh sekutu Korawa yang bernama Ganggatrimuka raja Dasarsamodra.
Antasena berhasil menemukan para Pandawa dalam keadaan mati karena disekap di dalam penjara besi yang ditenggelamkan di laut. Dengan menggunakan Cupu Madusena pusaka pemberian kakeknya, Antasena berhasil menghidupkan mereka kembali. Ia juga berhasil menewaskan Ganggatrimuka.
Antasena kemudian menikahi sepupunya yang bernama Janakawati putri Arjuna.
Antasena digambarkan berwatak polos dan lugu, namun teguh dalam pendirian. Dalam berbicara dengan siapa pun, ia selalu menggunakan bahasa ngoko sehingga seolah-olah tidak mengenal tata krama. Namun hal ini justru menunjukkan kejujurannya di mana ia memang tidak suka dengan basa-basi duniawi.
Dalam hal kesaktian, Antasena dikisahkan sebagai putra Bima yang paling sakti. Ia mampu terbang, amblas ke dalam bumi, serta menyelam di air. Kulitnya terlindung oleh sisik udang yang membuatnya kebal terhadap segala jenis senjata.
Antasena dikisahkan meninggal secara moksa bersama sepupunya, yaitu Wisanggeni putra Arjuna. Keduanya meninggal sebagai tumbal kemenangan para Pandawa menjelang meletusnya perang Baratayuda.

Kakawin Bharatayuddha (kematian Abimanyu)

Ngkā Sang Dharmasutā təgəg mulati tingkahi gəlarira nātha Korawa, āpan tan hana Sang Wrəkodara Dhanañjaya wənanga rumāmpakang gəlar. Nghing Sang Pārthasutābhimanyu makusāra rumusaka gəlar mahā dwija, manggəh wruh lingirāng rusak mwang umasuk tuhu i wijili rāddha tan tama

(Pada saat itu Yudistira tercengang melihat formasi perang Raja Korawa, sebab Bima dan Arjuna tak ada padahal merekalah yang dapat menghancurkannya. Hanya Putera Arjuna, yaitu Abimanyu yang bersedia merusak formasi yang disusun pendeta Drona itu. Ia berkata bahwa ia yakin dapat menggempur dan memasuki formasi tersebut, hanya saja ia belum tahu bagaimana cara keluar dari formasi tersebut)


Sāmpun mangkana çighra sāhasa masuk marawaça ri gəlar mahā dwija. Sang Pārthātmaja çūra sāra rumusuk sakəkəsika linañcaran panah, çirṇa ngwyuha lilang təkap Sang Abhimanyu təka ri kahanan Suyodhana. Ḍang Hyang Droṇa Krəpāpulih karaṇa Sang Kurupati malayū marīnusi.

(Setelah demikian, mereka segera membelah dan menyerang formasi pendeta Drona tersebut dengan dahsyat. Sang Abimanyu merupakan kekuatan yang membinasakan formasi tersebut dengan tembakan panah. Sebagai akibat serangan Abimanyu, formasi tersebut hancur sampai ke pertahanan Duryodana. Dengan ini Dona dan Krepa mengadakan serangan balasan, sehingga Duryodana dapat melarikan diri dan tidak dikejar lagi.) 


Ṇda tan dwālwang i çatru çakti mangaran Krətasuta sawatək Wrəhadbala. Mwang Satyaçrawa çūra mānta kəna tan panguḍili pinanah linañcaran. Lāwan wīra wiçesha putra Kurunātha mati malara kokalan panah. Kyāti ng Korawa wangça Lakshmanakumāra ngaranika kaish Suyodhana.

(Dengan ini tak dapat dipungkiri lagi musuh yang sakti mulai berkurang seperti Kretasuta dan keluarga Wrehadbala. Juga Satyaswara yang berani dan gila bertarung tertembak sebelum dapat menimbulkan kerusakan sedikit pun karena dihujani panah. Putera Raja Korawa yang berani juga gugur setelah ia tertusuk panah. Putera tersebut sangat terkenal di antara keluarga Korawa, yaitu Laksmanakumara, yang disayangi Suyodhana.) 


Ngkā ta krodha sakorawālana manah panahira lawan açwa sarathi. Tan wāktān tang awak tangan suku gigir ḍaḍa wadana linaksha kinrəpan. Mangkin Pārthasutajwalāmurək anyakra makapalaga punggəling laras. Dhīramūk mangusir ỵaçānggətəm atễn pəjaha makiwuling Suyodhana.

(Pada waktu itu seluruh keluarga Korawa menjadi marah, dan dengan tiada hentinya mereka memanahkan senjatanya. Baik kuda maupun kusirnya, badan, tangan, kaki, punggung, dada, dan muka Abimanyu terkena ratusan panah. Dengan ini Abimanyu makin semangat. Ia memegang cakramnya dan dengan panah yang patah ia mengadakan serangan. Dengan ketetapan hati ia mengamuk untuk mencari keharuman nama. Dengan hati yang penuh dendam, ia gugur di tangan Suyodhana.) 


Ri pati Sang Abhimanyu ring raṇāngga. Tənyuh araras kadi çéwaling tahas mas. Hanana ngaraga kālaning pajang lèk. Çinaçah alindi sahantimun ginintən.

(Ketika Abimanyu terbunuh dalam pertempuran, badannya hancur. Indah untuk dilihat bagaikan lumut dalam periuk emas. Mayatnya terlihat dalam sinar bulan dan telah tercabik-cabik, sehingga menjadi halus seperti mentimun.)

dengan menyebut nama Allah

"Alam semesta kaya dan berlimpah, kita adalah bagian dari alam semesta maka kaya dan berlimpah adalah milik kita" . . . Raihlah dengan niatan untuk selalu memberi dan menebar kasih . . . Alam semesta penuh kasih dan selalu memberi yang terbaik matahari dg sinarnya, pohon dgn buahnya, air dengan jernihnya, tanah yg menumbuhkan tunas, langit yang menurunkan hujan dan ribuan kasih lainnya yg diberikan alam dlm kehidupan . . . Maka menyatulah selaraskan diri dengan kedamaian hati dan cinta kasih agar bersatu dgn alam dalam satu tali rahmat kasih "BISMILLAHIROHMANIRROHIM".

By : Arya Li

puasa weton

Assalamu'alaikum wa rohmarullahi wa barokatuh....

Sahabat, ada yang Faham Dengan Puasa Weton ndak...?
Dalam falsafah Jawa, Setiap weton atau hari lahir mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk menetralkan sifat negatif dan membuang “senggkala” atau kesialan dalam kehidupan yang terkait dengan weton kita itulah maka puasa weton dilakukan.

Nabi ditanya tentang puasa hari Senin lalu beliau menjawab, “Itu adalah hari dimana aku dilahirkan, dan hari dimana aku diutuskan sebagai Nabi, atau dimana diturunkannya wahyu pertama padaku”. (HR. Muslim, Abu Dawud, dan Nasa’i, sanadnya shahih).

Dalam bahasa Jawa “Weton” berasal dari kata dasar “Wetu” yang bermakna “keluar” atau lahir. Kemudian mendapat akhiran –an yang membentuknya menjadi kata benda. Yang disebut dengan weton adalah gabungan antara hari dan pasaran saat bayi dilahirkan kedunia. Misalnya Senin Pon, Rabu Wage, Jumat Legi atau lainnya. Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon adalah nama-nama pasaran (untuk lebih jelasnya anda bisa menyimak di artikel Kajian Hari).

Jadi pengertian Puasa Weton adalah puasa yang dilakukan pada hari kelahiran berdasarkan perhitungan kalender Jawa yang berputar selama 35 hari. Artinya diperingati setiap 35 hari sekali. Berbeda dengan acara ulang tahun yang diperingati setahun sekali.

Di kalangan masyarakat muslim dan pesantren, puasa weton ini biasanya dilakukan lebih dari 1 hari, ini untuk memberi solusi bagi mereka yang wetonnya jatuh pada hari-hari yang dilarang berpuasa di hari-hari tertentu seperti hari Jumat tanpa disertai puasa hari yang lain (Al Hadist). Dan itu sah-sah saja. Tidak ada sesepuh yang melarangnya. Selama suatu tradisi membawa manfaat baik, memang harus dilestarikan.

Manfaat Ritual Weton
Dari penghayatan dan pengamalan ritual weton yang luhur ini tentu akan membawa dampak baik bagi para pengamalnya. Antara lain :

Sebagai tanda syukur kepada Tuhan YME dan rasa terimakasih kepada kedua orang tua. Meningkatkan iman kepada Tuhan, dan berbakti kepada orang tua.
Sebagai salah satu momen untuk berintropeksi diri, ingat kembali kepada kodrat dan tugas sebagai manusia di muka bumi.
Kembali mengenal setiap unsur yang menyertai diri manusia hidup dimuka bumi ini, yaitu para Sedulur Sejati. Ada pula yang mengartikan Sedulur Papat Kalimo Pancer.
InsyaAllah, dari pengalaman telah terbukti dapat membawa dampak baik bagi kerejekian para pengamalnya. Akan membuka pintu rejeki yang luas dari segala penjuru mata angin.
Diberikan keselamatan dari segala macam bahaya yang nyata maupun magis (sihir).
Dan berbagai manfaat positif lainnya sesuai dengan penghayatan yang bisa dicapai oleh para pengamalnya.
Semua bisa terjadi bila semata-mata ada rahmat dari Tuhan Yang Maha Welas Asih.

Demikian tentang kajian Puasa weton. Semoga bermanfaat.

Nah..apa pendapat sahabat semua..? Monggo..

►CONTOH AMALAN PUASA WETON
ASMA’ KURUNG ► Amalan Puasa WETON (hari kelahiran)
yang berkhasiat untuk Anti Sihir dan Kejahatan Magis lainnya

Sihir adalah perbuatan yang diluar dari adat kebiasaan yang sengaja dikerjakan dengan jalan bermacam-macam cara (diluar ajaran agama) dengan mendayagunakan bantuan dari JIN dan syetan.

Sihir bisa pula berarti tipuan atau khayalan yang hakekatnya tidak ada sama sekali, sebagaimana yang biasa dikerjakan oleh para tukang sulap. Sedangkan “santet” merupakan bagian dari sihir. Istilah santet lebih dikenal sebagai perbuatan untuk menyakiti atau membinasakan orang lain melalui ilmu ghaib.

Tak sedikit orang yang celaka akibat kekuatan jahat ini. Sehingga bagi orang awam, sihir dan santet dipandang sebagai sesuatu yang sangat ditakuti. Namun karena sihir dan santet adalah batil / sesat / jahat, maka ia dapat ditangkal dengan sesuatu yang Haq (benar) yang datang dari Allah SWT.

Agar kita terhindar dari pengaruh sihir dan kejahatan magis lainnya, selain terus beribadah mendekatkan diri kepada Tuhan YME, anda dapat melakukan amalan Asma Kurung yang disertai Puasa Weton.

Maksud Puasa Weton adalah puasa yang dilakukan pada hari kelahiran anda berdasarkan kalender Jawa. Misalnya Senin Pon, Rabu Wage, Jumat Legi atau lainnya. Untuk selengkapnya bisa anda simak di Kajian Puasa Weton.

AMALAN ASMA’ KURUNG
Lakukan Puasa saat tiba Weton anda.
Pada malam harinya, tidak boleh tidur hingga terbit matahari (tetapi boleh makan apa saja).
Setelah sholat Subuh, bacalah Ayat suci berikut ini (Quran S. At Taubah ayat 128-129) terus menerus hingga matahari terbit :

“Laqod jaa-akuum rosulum min anfusikum Aziizun Alaihi maa Anittum Hariishun Alaikum bil mu’miniina Ro-uufur rohim.
Fain tawallaw faqul Hasbiyallahu la ilaha illa Huwa alaihi tawakaltu wa huwa Robul Arsyil Azhiim.”

Karena khasiat yang dirasakan oleh para pengamal ayat suci ini ternyata dapat mengurungkan segala niat jahat. Maka amalan ini lalu dikenal sebagai Asma Kurung.

Contoh mengamalkan :
Misalnya Weton anda jatuh Selasa Kliwon. Maka pada hari Senin sore (sebelum Maghrib) anda bersuci dengan cara mandi Jinabat (mandi besar). Kemudian terhitung mulai Maghrib itu sampai Matahari terbit dihari Selasa diusahakan tidak tidur. Tetapi boleh makan-minum dan bersahur. Isilah malam tersebut dengan memperbanyak ibadah, dzikir atau tafakur (semedi). Kemudian hari Selasa itu anda berpuasa seperti puasa Ramadhan.

Catatan :
Di hari-hari selanjutnya ayat tersebut cukup dibaca 7 kali di Pagi dan Sore (setelah Subuh dan Maghrib).
Arti ayat diatas : “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung”.
Bagi anda yang nonmuslim Rafal Doa Keselamatan bisa diganti lafal doa sesuai ajaran agama anda masing-masing.
Jika diamalkan secara rutin, kita akan dijauhkan dan terlindungi dari sihir dan kejahatan magis. Dikaruniai ketentraman dan keharmonisan keluarga serta diberi umur panjang yang barokah. InsyaAllah.

by : Edi Sugianto Wong Gresik

satria mbeling

dalam segala kehidupan, semua kejadian hanyalah berulang... walau tidak ada yang sama persis tapi semua hanyalah kisah masa lalu... sebuah energi adalah dasar dari kehidupan itu... energi tidak akan musnah n tidak bisa dimusnahkan...